Jumat, 10 Mei 2013

Tiga Manfaat Rokok

1. Awet Muda
2. Rumah tidak kemalingan
3. Mengirit biaya rumah tangga

Kenapa ?
1. Awet Muda --> karena banyak perokok yang tidak sampai usia tua
2. Rumah tidak kemalingan --> Karena rokok mengakibatkan batuk-batuk terutama ketika malam hari sehingga maling tidak jadi masuk kerumah
3. Mengirit Biaya Rumah Tangga --> Karena pengeluaran rumah tangga lebih banyak untuk beli rokok,     sedangkan pengeluaran rumah tangga sedikit.

KANKER PAYUDARA Mengenali dan Menghadapinya

Dahulu, dokter akan memberi tahu seorang wanita yang terkena kanker payudara bahwa satu-satunya harapan adalah mastektomi radikal, yaitu operasi pengangkatan payudara, kelenjar getah bening di dada dan ketiak, serta otot-otot dada, yang dapat merusak penampilan. Kemoterapi atau radiasi sering membuat penderitaan berlarut-larut. Wajarlah, banyak orang lebih takut "pengobatannya" daripada penyakitnya. Hingga kini perang melawan kanker payudara adalah dilema antara keharusan menghabisi si pembunuh itu secepatnya dan keinginan untuk menghindari rusaknya penampilan serta efek samping yang menyakitkan. Namun dewasa ini pasien kanker payudara bisa jadi punya beberapa pilihan perawatan. Banyaknya penelitian medis serta laporan media memberi harapan bahwa pada akhirnya penyakit ini bisa ditaklukkan melalui terobosan pengobatan, pemeriksaan gen dan pola makan yang dijaga.
   Seiring dengan bertambahnya usia, risiko terkena kanker payudarapun semakin bertambah. Sekitar 80 persen kasus dialami wanita berusia diatas 50 tahun. Banyak penderita yang baru periksa ke dokter setelah kankernya sudah pada tahap stadium lanjut. Ini karena deteksi dini yang terabaikan. Deteksi dini sangat penting, tetapi beberapa penelitian memperingatkan bahwa uji klinis payudara dan mamografi bisa jadi kurang akurat untuk wanita yang lebih muda, sehingga mengakibatkan penanganan dan kekhawatiran yang tidak perlu. Para pakar menganjurkan agar wanita mewaspadai perubahan pada payudara dan kelenjar getah bening, bila ada tanda-tanda sebagai berikut :
  • Benjolan atau penebalan di sekitar ketiak atau payudara
  • Cairan apapun yang keluar dari puting selain air susu
  • Perubahan warna atau tekstur apapun pada kulit
  • Puting tidak seperti biasanya, melesak masuk atau lembek
Kanker payudara sering terdeteksi sebagai sebuah benjolan aneh. Namun untunglah, sekitar 80 persen benjolan semacam itu tergolong jinak, sering kali hanyalah berupa kantung berisi cairan, yang disebut kista.
Kanker payudara berawal dari sel pembelot yang membelah secara tidak terkendali, dan lambat laun membentuk tumor. Tumor berubah menjadi ganas, atau kanker, bila sel-selnya menyerang jaringan lainnya. Beberapa tumor berkembang dengan cepat, yang lainnya lambat, bisa jadi butuh waktu hingga sepuluh tahun sebelum terdeteksi. Untuk memeriksa  apakah seseorang terkena kanker, dokter menggunakan jarum halus untuk mengambil sampel jaringan dari benjolan tersebut. Bila sampel itu mengandung sel-sel kanker, maka lalu dilakukan pembedahan untuk mengangkat tumor dan jaringan di sekeliling payudara, untuk menentukan stadium tumor (ukuran, jenis dan penyebarannya) serta kecepatan pertumbuhannya. Setelah pembedahan, banyak pasien menjalani perawatan lanjutan untuk mencegah kambuh atau penyebaran kanker. Sel-sel kanker bisa menerobos keluar, masuk ke aliran darah atau sistim getah bening, lalu kembali berkembang. Kanker akan mematikan jika menyebar, atau bermetastatis, ke berbagai organ dan jaringan vital seperti otak, lever, sumsum tulang, atau paru-paru. Penderita kanker payudara dapat menjalani radiasi dan kemoterapi untuk menghancurkan sel-sel kanker liar di sekitar payudara dan diseluruh tubuhnya. Ada jenis kanker yang hidup dari esterogen, maka penderita harus menjalani terapi pengendalian hormon untuk merintangi pertumbuhan kanker baru.
Kemajuan dalam penanganan kanker payudara memberi pasien berbagai pilihan sesuai usia, kesehatan, riwayat kanker dan jenis kankernya. Beberapa contoh kasus dapat disebutkan : ada seorang wanita yang kankernya terdeteksi sebelum menyebar keluar dari saluran susu, maka dia menjalani lumpektomi yang dapat menyelamatkan payudaranya. Kasus lain, penderita di kemoterapi sebelum pembedahan untuk menciutkan tumornya, kemudian baru diangkat tumor dan kelenjar getah bening utama saja, yakni kelenjar pertama yang menampung cairan dari tumor. Karena itu tidak mengandung sel kanker, maka kelenjar getah bening lain tidak ikut diangkat. Hal ini mengurangi risiko limfedema, pembengkakan pada lengan yang bisa terjadi jika banyak kelenjar getah bening diangkat. Efek samping penanganan kanker bisa mencakup rasa mual, kerontokan rambut, kelelahan kronis, mati rasa atau kesemutan pada kaki dan tangan. Langkah-langkah sederhana berikut bisa jadi mengurangi efek tersebut :
  • Makan yang cukup untuk memperkuat sistim kekebalan tubuh
  • Catat reaksi pada makanan dan yang membuat lelah
  • Amati apakah obat-obatan, akupuntur atau pemijatan dapat mengurangi rasa mual dan nyeri
  • Berolahraga untuk meningkatkan stamina, menjaga berat badan dan menguatkan daya tahan tubuh
  • Sering-sering beristirahat, tetapi perlu diingat bahwa terlalu lama berbaring justru membuat semakin letih
  • Jaga kelembaban kulit
Sudah banyak yang diketahui tentang kanker payudara, tetapi pertanyaannya masih sama : Mengapa dan bagaimana kanker payudara timbul ? Penyebab kanker payudara masih menjadi tanda tanya, namun para ilmuan telah menemukan berbagai petunjuk penting. Ada yang berpendapat bahwa kanker payudara diakibatkan oleh proses yang panjang dan pelik, dimulai dari satu gen rusak yang meyebabkan sel-sel menyimpang, membelah dengan ganas, menyerbu jaringan lainnya, lolos dari tangkapan sel imun, lalu menyergap organ-organ vital. Dari mana datangnya gen jahat ini ? Dalam 5 hingga 10 persen kasus, wanita terlahir dengan gen yang membuat mereka rentan terhadap kanker payudara. Tetapi, tampaknya dalam kebanyakan kasus, gen yang sehat dirusak oleh unsur-unsur luar, yang paling dicurigai adalah radiasi dan bahan kimia. Penelitian lebih lanjut bisa jadi meneguhkan keterkaitan ini. Keterkaitan lainnya mencakup hormon estrogen yang kelihatannya memicu jenis kanker payudara tertentu. Jadi, resikonya meningkat jika seorang wanita mulai menstruasi pada usia yang sangat muda atau menopausnya terlambat. Jika dia hamil ketika sudah berumur atau tidak pernah hamil, atau dia menjalani terapi pengganti hormon. Wanita pasca menopause yang mengalami obesitas lebih beresiko terkena kanker, karena walaupun indung telurnya tidak lagi menghasilkan hormon, sel-sel lemaknya tetap menghasilkan estrogen. Faktor lain mencakup tingginya kadar hormon insulin dan rendahnya kadar melatonin atau hormon tidur, kondisi yang sering mempengaruhi orang yang bekerja pada malam hari.
Apakah akan segera ada penanganan kanker payudara yang lebih efektif dan tidak menimbulkan trauma ? Para periset sedang mengembangkan terapi yang melibatan penggunaan sistim kekebalan tubuh sendiri dan obat-obatan untuk menghadang jalur-jalur penyebaran kanker. Sementara itu, teknologi pencitraan yang lebih canggih dapat mempermudah para dokter spesialis untuk melakukan radiasi dengan lebih jitu dan efektif. Disisi lain para ilmuwan juga masih berjuan untuk menguak misteri metastatis, mengalahkan selsel kanker yang kebal terhadap kemoterapi. Mengacaukan sinyal-sinyal pertumbuhan sel, dan menyesuaikan penanganan untuk setiap kasus tumor.
Tips sewaktu konsultasi dengan dokter :
  • Kenali istilah dasar medis tentang kanker payudara
  • Sebelum bertemu dokter, tulislah pertanyaan yang perlu diajukan ke dokter
  • Jika dokter mengatakan sesuatu yang tidak dipahami, mintalah penjelasan
  • Tanyakan berapa banyak kasus serupa yang pernah ditangani dokter tersebut
  • Jika mungkin, carilah pendapat dokter lain
  • Jika pendapat mereka tidak sama, pertimbangkan pengalaman mereka masing-masing.